Ungkap Cinta untuk Sahabat

Saat itu, kita duduk bersama
Menundukkan masing-masing ego
Sama-sama berdiam diri
Memikirkan hal yang berbeda
Aku tak tahu harus berbuat apa
Matamu lekat menatap hujan yang berjatuhan
Bis itu masih berjalan tertatih
Jalanan membentuk rantai mobil panjang
Macet…
Detik terus bergeser…
Bahkan kami duduk sangat lama dlam bis
1 jam, 2 jam, hingga 3 jam kami habiskan dalam bis….
HPmu terus bergetar…banyak SMS masuk, telpon bordering…
Sebelum telepon diangkat, kau selalu menegaskan suara
Sebagai tanda ketegaran
Aku tak rela melihatmu
Sungguh sakit…
Sakit…
Kau mengetahui berita itu bukan dari yg berhak
Air mata ini tak bisa kubendung
Kau melihatku menangis…
Aku pun mengusap air mata yang berjatuhan
Kau melihatku… di saat kau sendiri sudah tegar menerimanya…
Maafkan aku sahabat, yang tak bisa sepertimu
Tegar…dan sabar…
Aku tahu…kau menahannya…
Kau hanya mengeluarkannya pada awal perjalanan…
Hal yang paling kau takutkan itu…
Kini sudah terjadi…
Aku tahu…dadamu sungguh sesak saat ini…
Di setiap hembusan nafasmu ada beban…
Tapi ku tahu kau adalah wanita hebat yang kuat
Janjimu tertunaikan sudah
Kau tak akan menangis dihadapan adik-adikmu,
Keluargamu,
Tiap sesi kau sempurnakan dengan ketegaran…
Bahkan ketika sesi pertemuan itu berakhir terhijab tanah…
Kau masih berdiri kokoh,
Dengan jarak yang tak begitu jauh
Mata kita saling beradu pada saat itu
Aku menggelengkan kepala
Kau mengerti maksudku
Bahwa kau masih mempunyai janji
Tak akan menangis
Tak akan menangis
Sungguh, hatiku semakin tak berdaya melihatmu menegarkan diri
Maafkan aku…
Maaf…
Aku tak rela…melihat senyummu kini hampa
Sahabatku, sungguh aku mencintaimu
Seperti aku mencintai diriku sendiri
Aku tak mau lukamu berkepanjangan
Aku tak mau dukamu terus kau pendam
Kita sama-sama tahu, bersama kesulitan ada kemudahan…
Sahabatku, kini sesi-sesi itu slalu membayangiku
Aku slalu mengingatmu
Memikirkan tanggunganmu kini
Lebih berat dari sebelumnya
Sahabatku, tak usah gusar…aku ada disampingmu
Siap berbagi suka-duka bersama…
Maka, janganlah kau takut menangis di bahuku…
Bukan hanya aku, tapi Saudara-saudaramu yang lain
Yang begitu mencintaimu juga…
Yang begitu peduli padamu…
Yang siap untuk diberdayakan…
Kami adalah sahabatmu,,, dan kami adalah suadaramu,,,
Aku yakin sumber kekuatanmu tak akan kau lepaskan
Kekuatan Terbesar diantara semua Kekuatan…
Kekuatan Sang Maha Pengasih dan Penyayang…
Allah SWT…
Rabb, biarlah tetes air mata ini menjadi saksi
Betapa sangat indahnya ukhuwah ini
Betapa besarnya cinta kami pada jalan ini…
Hingga ketika satu bagian tubuh merasakan sakit, maka sakit pula bagian tubuh lainnya

Komentar