Malam ini….lembar-lembar episode Asrama kembali tereview. Melalui cengkrama malam bersama teman di kosan. Hmmmm….udara segar asrama kembali terhirup. Nyaman…. menentramkan…. mendamaikan…. Entahlah, kini nafas asrama tak lagi kurasakan. Lama semakin lama kian menghilang dari ingatan. Padahal, dulu sempat berpikir bahwa akan sangat susah sekali melepas asrama. Akan sangat susah sekali untuk berhenti memikirkan asrama. Dan ternyata, sekarang….asrama hampir terlupakan (walaupun sebenarnya tidak ada sedikitpun niat untuk melupakannya). Hanya diri ini sering sekali terjebak dalam kesibukkan sehingga asrama jarang hadir dalam benak dan ingatan.
Malam ini…. Kembali kurasakan ada yang berbeda dengan nafas asrama. Kenangan-kenangan yang ternyata memang tak bisa kulupakan itu, entah bagaimana sekarang alurnya. Ngalong (ngaji di lorong, social gathering, makan bersama dari resep beragam suku, shalat berjama’ah, ronda shubuh, pengalaman misterius, menatap langit malam pada jam 00.00, berjalan sendiri di lorong yang sangat sunyi&sepi, ngangkat cucian di malam hari, nyuci bareng malam hari, ngerecokin mushala, latihan nasyid, curhat ke SR, piket lorong sambil nyanyi, apel pagi, nangis bareng, etc). Ya, semua kenangan itu ada di asrama.
Kisah ini membuat senyumku melebar dan rasa rindu pada teman-teman asrama semakin memuncak.
X : “Eh,,,eh,,, lagu yang bunyinya gini lagu apa yak? Setelin dong….! (si X bernyanyi sambil membujuk Y untuk memutar lagu yang ia nyanyikan)
Y : “Lagu apa itu?? Lirik atau nadanya salah kali?? Setahu saya nasyid ga ada yang kayak gitu lagunya…”
X : “Ih ada tahu. Tmen gw kalau di kamar suka muter lagu itu. Gw inget kok… Karna emang sering diputer tmen sekamar gw, gw jdi tahu…hehehe”
Y : “Coba gimana ulang…liriknya deh”
X : “Yang gini lho….hati menyatu…Ilahi apa gitu”
Y : “Oh ini kali yaaa,,,” (sambil memutar lagu Sebiru Hari Ini-edcoustic)
X : “Nah, nah nah yang ini betul….betul….”
Itulah kisah yang diceritakan salah satu kerabat kepada saya. Ya, si X adalah teman sekamar saya ketika di asrama. Ketika cerita itu disampaikan kepada saya, bayangan wajah X dan kebersamaan kami ketika di kamar dan di asrama kembali terbayang. Kami berbeda departemen, berbeda hobi, berbeda kebiasaan, berbeda aktivitas, dan banyak lagi perbedaannya. Tapi, perbedaan itu tidak menghalangi kami untuk bisa dekat secara jiwa. X selalu bercerita tentang masalah pribadinya dan saya pun selalu bercerita menganai aktivitas yang saya kerjakan selama seharian. Kadang kami berdiskusi, walaupun sangat disayangkan diskusi kami kadang terhambat oleh aktivitas kami yang berbeda. X sangat tahu bahwa saya suka pisang, dan ia selalu membawakannya sehabis pulang dari rumahnya. Indah sekali memang…..
Begitu juga dengan aktivitas saya di lorong. Sangat menantang!! Menjadikan lorong sebagai lorong terbersih tak luput dari targetan. Akhirnya gerakan bersih-bersih lorong harus dijalankan dengan penuh kesabaran dan ketegasan. Waktu saya yang piket, lorong tidak akan pernah sunyi, karena saya narsis mengeluarkan suara emas saya (peace…!). Daan akhirnya anak-anak 1 lorong tertular “Aku ingin Mencintai-Mu” menjadi lagu yang sering mereka nyanyikan. Bahkan bisa dibilang menjadi yel-yel lorong. Begitulah sebait kisah asrama…. Hanya sebait. Bait-bait lainnya masih tersimpan rapi dalam long term memory….ASRAMA TPB IPB??? Together to be better….
Komentar
Posting Komentar